![]() |
Rahmadsyah,M.NLP,C.Ht |
Saya adalah anak ke dua dari empat bersaudara, dilahirkan di Banda Aceh, pada tanggal 22 Mei 1985.
Dibesarkan
dari keluarga sederhana penuh dengan cinta dan kasih sayang. Ayah saya
seorang guru. Sementara Ibu penuh aktivitas di rumah. Sehingga,
intensitas bersama orang tua lengkap saya dapatkan.
26
desember 2004 merupakan awal sejarah perubahan dalam hidup saya.
Musibah tsunami melanda Aceh meluluhlantakkan tempat tinggal saya.
Kedua orang tua hilang dan meninggal dunia pada hari itu.
Harta
yang saya punya saat itu, baju kaos oblong dan celana puntung, serta
duit Rp.35.000,- itulah sisa harta yang saya miliki. Setelah tsunami,
tinggal di kamp pengungsian, tidur beralaskan tanah, pernah saya
rasakan. Sementara kalau makan, apa yang bisa mengajal perut. Yang
penting bisa tetap hidup untuk esok hari. Karena saya yakin, besok,
harapan pasti ada.
Di
bulan februari 2005 dapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah di
Jakarta. Beasiswa bersama dengan korban tsunami lainnya. Setelah 4
bulan saya di Jakarta. Dosen saya saat kuliah di IAIN Ar-Raniry
mengenalkan saya dengan seorang dermawan, yang menjadi Ayah angkat di
Jakarta, bapak H.Ibnu Baskoro. Beliau merekomendasikan saya untuk kuliah
di STEI TAZKIA.
Selama
kuliah di TAZKIA lah, cara pandang saya berubah. Yaitu setelah
mendapatkan training motivasi pertama kali dalam hidup saya. Saat itu
disampaikan oleh bapak Aris ahmad jaya. Pada masa pekan ta’aruf
mahasiswa baru. Training motivasi sungguh berkesan bagi saya, karena
selama di Aceh, belum pernah mendapatkan hal seperti itu sama sekali.
Dalam hati terbesit ”Mungkin ini yang menjadikan, mengapa orang-orang di ibu Kota memiliki semangat hidup dan belajar yang tinggi.” Kemudian terbesit dalam diri ”Saya harus menjadi MOTIVATOR”...
Semenjak itu saya memutuskan diri sebagai Agent of Change
dengan cara menjadi MOTIVATOR & Mind-Therapist. Kemudian sering
mengikuti seminar-seminar motivasi, training for trainer dan membeli VCD
live seminar seperti Pak Tung Dasem Waringin, Tommy siawira, James
qwee dan Krisnamurti.
Buku-buku motivasi dan pengembangan diri menjadi konsumsi sehari-hari. Hingga suatu saat membaca buku Unlimited Power, karya Anthony Robbins. Di sana dibahas tentang bagaimana mewujudkan IMPIAN. Juga, aplikasi dari NLP (Neuro linguistic programming).
Penasaran
tentang NLP semakin besar, seiring dengan kuatnya keinginan
mempelajari ilmu tersebut. Akhir 2007, saya bisa mengikuti kelas
fundamental NLP selama 2 hari bersama Pak Teddi Prasetya. Training ini
sungguh menginspirasi seorang saya. Karena, dengan NLP mampu juga
menyelesaikan permasalahan emosi. Ini semakin menambah passion saya untuk terus belajar, agar dapat membantu korban tsunami yang masih trauma di Aceh.
Memasuki
awal 2008, mendapat kesempatan Coaching dari Management Trainee
Krisnandira, bapak Krisnawan putra. Dari sini mulai terarah dan menambah
wawasan tentang dunia training. Akhirnya, pada Mei 2008. Keinginan mempelajari NLP secara menyeluruh tercapai. Difasilitasi oleh Trainers Management Indonesia. Selanjutnya
bulan agustus 2008 menlanjutkan ke Jenjang Master NLP Practitioner
yang di bimbing oleh Master Trainer NLP dari Florida,USA. Guru Abdul
Aziz.
Setelah
menyelesaikan kurus NLP & Hypniotheray, Saya terus belajar kepada
para pakar-pakar lainnya. Seperti Bpk. Hari Subagya, Ikhwan Sopa,
Bobby, , Eddy iskandar (EFT), Asep Hairul Gani (Ericsonian) dan
mendapatkan bimibingan Personal Coach dari bapak Krisnamurti Mindset
Motivator. Juga pembimbing Spiritual saya Noeryanto hingga saat ini.
Sampai
dengan sekarang, Saya aktif memberikan pelatihan pengembangan diri,
baik in-house maupun publik training. Partner dan peserta, dari
berbagai kalangan. Excecutive, Profesional, Entrepreneur, Mahasiswa,
Guru dan karyawan. Organisasi; Perusahaan, Yayasan dan lembaga
pendidikan (dari TK – Perguruan Tinggi). Juga, menjadi pengajar tetap di Tanthowi Yahya Public Speaking School.
- See more at: http://www.rahmadsyah.com/p/tentang-saya.html#sthash.B75kaeNd.dpu- Mind-Therapist Specialist
- Praktisi NLP for Optimizing Potentials
- Praktisi Graphology for Productivity (Breaking Mental Block)
- Associate Trainer di Tantowi Yahya Public Speaking School.
- Author The Tsunami Effect
- Telah mengajar sebanyak 300 kelas dengan berbagai macam peserta.
Saya adalah anak ke
dua dari empat bersaudara, dilahirkan di Banda Aceh, pada tanggal 22 Mei
1985.
Dibesarkan dari keluarga sederhana penuh dengan cinta
dan kasih sayang. Ayah saya seorang guru. Sementara Ibu penuh aktivitas di
rumah. Sehingga, intensitas bersama orang tua lengkap saya dapatkan.
26 desember 2004 merupakan awal sejarah perubahan
dalam hidup saya. Musibah tsunami melanda Aceh meluluhlantakkan tempat tinggal
saya. Kedua orang tua hilang dan meninggal dunia pada hari itu.
Harta yang saya punya saat itu, baju kaos oblong dan
celana puntung, serta duit Rp.35.000,- itulah sisa harta yang saya miliki.
Setelah tsunami, tinggal di kamp pengungsian, tidur beralaskan tanah, pernah
saya rasakan. Sementara kalau makan, apa yang bisa mengajal perut. Yang penting
bisa tetap hidup untuk esok hari. Karena saya yakin, besok, harapan pasti ada.
Di bulan februari 2005 dapat kesempatan untuk
melanjutkan kuliah di Jakarta. Beasiswa bersama dengan korban tsunami lainnya.
Setelah 4 bulan saya di Jakarta. Dosen saya saat kuliah di IAIN Ar-Raniry
mengenalkan saya dengan seorang dermawan, yang menjadi Ayah angkat di Jakarta,
bapak H.Ibnu Baskoro. Beliau merekomendasikan saya untuk kuliah di STEI TAZKIA.
Selama kuliah di TAZKIA lah, cara pandang saya berubah.
Yaitu setelah mendapatkan training motivasi pertama kali dalam hidup saya. Saat
itu disampaikan oleh bapak Aris ahmad jaya. Pada masa pekan ta’aruf mahasiswa
baru. Training motivasi sungguh berkesan bagi saya, karena selama di Aceh,
belum pernah mendapatkan hal seperti itu sama sekali. Dalam hati terbesit
”Mungkin ini yang menjadikan,
mengapa orang-orang di ibu Kota memiliki semangat hidup dan belajar yang
tinggi.”
Kemudian terbesit dalam diri ”Saya harus menjadi MOTIVATOR”...
Semenjak itu saya memutuskan diri sebagai Agent
of Change dengan cara menjadi MOTIVATOR & Mind-Therapist. Kemudian
sering mengikuti seminar-seminar motivasi, training for trainer dan membeli VCD
live seminar seperti Pak Tung Dasem Waringin, Tommy siawira, James qwee dan Krisnamurti.
Buku-buku motivasi dan pengembangan diri menjadi
konsumsi sehari-hari. Hingga
suatu saat membaca buku Unlimited Power, karya Anthony Robbins. Di sana dibahas
tentang bagaimana mewujudkan IMPIAN. Juga, aplikasi dari NLP (Neuro linguistic
programming).
Penasaran tentang NLP semakin besar, seiring dengan
kuatnya keinginan mempelajari ilmu tersebut. Akhir 2007, saya bisa mengikuti
kelas fundamental NLP selama 2 hari bersama Pak Teddi Prasetya. Training ini sungguh
menginspirasi seorang saya. Karena, dengan NLP mampu juga menyelesaikan
permasalahan emosi. Ini semakin menambah passion saya untuk terus
belajar, agar dapat membantu korban tsunami yang masih trauma di Aceh.
Memasuki awal 2008, mendapat kesempatan Coaching dari
Management Trainee Krisnandira, bapak Krisnawan putra. Dari sini mulai terarah
dan menambah wawasan tentang dunia training. Akhirnya, pada Mei 2008. Keinginan mempelajari NLP secara
menyeluruh tercapai. Difasilitasi oleh Trainers Management Indonesia. Selanjutnya bulan
agustus 2008 menlanjutkan ke Jenjang Master NLP Practitioner yang di bimbing
oleh Master Trainer NLP dari Florida,USA. Guru Abdul Aziz.
Setelah menyelesaikan kurus NLP & Hypniotheray,
Saya terus belajar kepada para pakar-pakar lainnya. Seperti Bpk. Hari Subagya,
Ikhwan Sopa, Bobby, , Eddy iskandar (EFT), Asep Hairul Gani (Ericsonian) dan
mendapatkan bimibingan Personal Coach dari bapak Krisnamurti Mindset Motivator.
Juga pembimbing Spiritual saya Noeryanto hingga saat ini.
Sampai dengan sekarang, Saya aktif memberikan
pelatihan pengembangan diri, baik in-house maupun publik training. Partner dan
peserta, dari berbagai kalangan. Excecutive, Profesional, Entrepreneur,
Mahasiswa, Guru dan karyawan. Organisasi; Perusahaan, Yayasan dan lembaga
pendidikan (dari TK – Perguruan Tinggi). Juga, menjadi pengajar tetap di
Tanthowi Yahya Public Speaking School.
Saya adalah anak ke dua dari empat bersaudara, dilahirkan di Banda Aceh, pada tanggal 22 Mei 1985.
Dibesarkan
dari keluarga sederhana penuh dengan cinta dan kasih sayang. Ayah saya
seorang guru. Sementara Ibu penuh aktivitas di rumah. Sehingga,
intensitas bersama orang tua lengkap saya dapatkan.
26
desember 2004 merupakan awal sejarah perubahan dalam hidup saya.
Musibah tsunami melanda Aceh meluluhlantakkan tempat tinggal saya.
Kedua orang tua hilang dan meninggal dunia pada hari itu.
Harta
yang saya punya saat itu, baju kaos oblong dan celana puntung, serta
duit Rp.35.000,- itulah sisa harta yang saya miliki. Setelah tsunami,
tinggal di kamp pengungsian, tidur beralaskan tanah, pernah saya
rasakan. Sementara kalau makan, apa yang bisa mengajal perut. Yang
penting bisa tetap hidup untuk esok hari. Karena saya yakin, besok,
harapan pasti ada.
Saya adalah anak ke dua dari empat bersaudara, dilahirkan di Banda Aceh, pada tanggal 22 Mei 1985.
Dibesarkan
dari keluarga sederhana penuh dengan cinta dan kasih sayang. Ayah saya
seorang guru. Sementara Ibu penuh aktivitas di rumah. Sehingga,
intensitas bersama orang tua lengkap saya dapatkan.
26
desember 2004 merupakan awal sejarah perubahan dalam hidup saya.
Musibah tsunami melanda Aceh meluluhlantakkan tempat tinggal saya.
Kedua orang tua hilang dan meninggal dunia pada hari itu.
Harta
yang saya punya saat itu, baju kaos oblong dan celana puntung, serta
duit Rp.35.000,- itulah sisa harta yang saya miliki. Setelah tsunami,
tinggal di kamp pengungsian, tidur beralaskan tanah, pernah saya
rasakan. Sementara kalau makan, apa yang bisa mengajal perut. Yang
penting bisa tetap hidup untuk esok hari. Karena saya yakin, besok,
harapan pasti ada.
Di
bulan februari 2005 dapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah di
Jakarta. Beasiswa bersama dengan korban tsunami lainnya. Setelah 4
bulan saya di Jakarta. Dosen saya saat kuliah di IAIN Ar-Raniry
mengenalkan saya dengan seorang dermawan, yang menjadi Ayah angkat di
Jakarta, bapak H.Ibnu Baskoro. Beliau merekomendasikan saya untuk kuliah
di STEI TAZKIA.
Selama
kuliah di TAZKIA lah, cara pandang saya berubah. Yaitu setelah
mendapatkan training motivasi pertama kali dalam hidup saya. Saat itu
disampaikan oleh bapak Aris ahmad jaya. Pada masa pekan ta’aruf
mahasiswa baru. Training motivasi sungguh berkesan bagi saya, karena
selama di Aceh, belum pernah mendapatkan hal seperti itu sama sekali.
Dalam hati terbesit ”Mungkin ini yang menjadikan, mengapa orang-orang di ibu Kota memiliki semangat hidup dan belajar yang tinggi.” Kemudian terbesit dalam diri ”Saya harus menjadi MOTIVATOR”...
Semenjak itu saya memutuskan diri sebagai Agent of Change
dengan cara menjadi MOTIVATOR & Mind-Therapist. Kemudian sering
mengikuti seminar-seminar motivasi, training for trainer dan membeli VCD
live seminar seperti Pak Tung Dasem Waringin, Tommy siawira, James
qwee dan Krisnamurti.
Buku-buku motivasi dan pengembangan diri menjadi konsumsi sehari-hari. Hingga suatu saat membaca buku Unlimited Power, karya Anthony Robbins. Di sana dibahas tentang bagaimana mewujudkan IMPIAN. Juga, aplikasi dari NLP (Neuro linguistic programming).
Penasaran
tentang NLP semakin besar, seiring dengan kuatnya keinginan
mempelajari ilmu tersebut. Akhir 2007, saya bisa mengikuti kelas
fundamental NLP selama 2 hari bersama Pak Teddi Prasetya. Training ini
sungguh menginspirasi seorang saya. Karena, dengan NLP mampu juga
menyelesaikan permasalahan emosi. Ini semakin menambah passion saya untuk terus belajar, agar dapat membantu korban tsunami yang masih trauma di Aceh.
Memasuki
awal 2008, mendapat kesempatan Coaching dari Management Trainee
Krisnandira, bapak Krisnawan putra. Dari sini mulai terarah dan menambah
wawasan tentang dunia training. Akhirnya, pada Mei 2008. Keinginan mempelajari NLP secara menyeluruh tercapai. Difasilitasi oleh Trainers Management Indonesia. Selanjutnya
bulan agustus 2008 menlanjutkan ke Jenjang Master NLP Practitioner
yang di bimbing oleh Master Trainer NLP dari Florida,USA. Guru Abdul
Aziz.
Setelah
menyelesaikan kurus NLP & Hypniotheray, Saya terus belajar kepada
para pakar-pakar lainnya. Seperti Bpk. Hari Subagya, Ikhwan Sopa,
Bobby, , Eddy iskandar (EFT), Asep Hairul Gani (Ericsonian) dan
mendapatkan bimibingan Personal Coach dari bapak Krisnamurti Mindset
Motivator. Juga pembimbing Spiritual saya Noeryanto hingga saat ini.
Sampai
dengan sekarang, Saya aktif memberikan pelatihan pengembangan diri,
baik in-house maupun publik training. Partner dan peserta, dari
berbagai kalangan. Excecutive, Profesional, Entrepreneur, Mahasiswa,
Guru dan karyawan. Organisasi; Perusahaan, Yayasan dan lembaga
pendidikan (dari TK – Perguruan Tinggi). Juga, menjadi pengajar tetap di Tanthowi Yahya Public Speaking School.
- See more at: http://www.rahmadsyah.com/p/tentang-saya.html#sthash.B75kaeNd.dpuf
Saya adalah anak ke dua dari empat bersaudara, dilahirkan di Banda Aceh, pada tanggal 22 Mei 1985.
Dibesarkan
dari keluarga sederhana penuh dengan cinta dan kasih sayang. Ayah saya
seorang guru. Sementara Ibu penuh aktivitas di rumah. Sehingga,
intensitas bersama orang tua lengkap saya dapatkan.
26
desember 2004 merupakan awal sejarah perubahan dalam hidup saya.
Musibah tsunami melanda Aceh meluluhlantakkan tempat tinggal saya.
Kedua orang tua hilang dan meninggal dunia pada hari itu.
Harta
yang saya punya saat itu, baju kaos oblong dan celana puntung, serta
duit Rp.35.000,- itulah sisa harta yang saya miliki. Setelah tsunami,
tinggal di kamp pengungsian, tidur beralaskan tanah, pernah saya
rasakan. Sementara kalau makan, apa yang bisa mengajal perut. Yang
penting bisa tetap hidup untuk esok hari. Karena saya yakin, besok,
harapan pasti ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar